Lahirnya Pancasila Sebagai Ideology Bangsa
Lahirnya pancasila bukanlah semata-mata hanya mengikuti dari Negara lain
tapi Indonesia sebagai ciptaan original bangsa Indonesia yang dibentuk oleh
para founding fathers dengan berbagai pertimbangan dan pemikiran melalui
beberapa tahap persidangan yang cukup lama hingga akhirnya lahirlah pancasila
yang terdiri dari : Ketuhanan yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakat Indonesia.
Sebelum tanggal 17 agustus bangsa Indonesia belum merdeka bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain misalnya bangsa belanda,
protugis,inggris,dan jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa belanda.
Penjajahan belanda berakhir pada tahun 1942 tepatnya pada 08 maret sejak itu
Indonesia diduduki oleh bala tentara jepang. Namun jepang tidak terlalu lama
menduduki Indonesia, mulai tahun 1944 tentara jepang mulai kalah dalam melawan
tentara sekutu. Pada tanggal 29 april 1945 jepang memberikan janji kemerdekaan
yang kedua kepada bangsa Indonesia.
Kemudian dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini
adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan
kepada pemerintah jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan
Indonesia. Keangotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 mei 1945 dan
mengadakan sidang pertama pada tangal 29 mei 1945.
Pengertian
Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani idein dan
logika. Idein yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka,
perawakan, gagasan, atau buah pikiran. Adapun logika yang berarti ajaran atau
logos yang berarti ilmu. Dengan demikian maka ideologi merupakan ajaran atau
ilmu tentang gagasan-gagasan dan buah pikiran. Pada tahun 1801 Destult de Tracy menulis buku Elements
d'ideologie yang mengemukakan suatu ilmu pengetahuan baru yang mempelajari
berbagai gagasan (idea) manusia, serta kadar kebenarannya yang disebutnya
ideologi. Ideologi pada awalnya diartikan sebagai ilmu tentang cita-cita,
gagasan, atau buah pikiran. Ideologi sering pula diberikan pengertian yang
praktis. Maka pengertian ideologi adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya baik yang individual maupun yang sosial.
Sifat
Ideologi
Ideologi suatu bangsa dapat bersifat terbuka maupun
tertutup. Hal ini tergantung bagaimana bangsa yang bersangkutan menerapkannya.
- Ideologi tertutup merupakan ideologi yang tidak dapat menerima pandangan baru, bersifat beku, dan kaku sehingga sifatnya statis dan tidak berubah. Adapun ciri-ciri penerapan ideologi tertutup antara lain sebagai berikut.
- Pemerintahan akan cenderung totaliter.
- Pengorbanan dibebankan kepada masyarakat.
- Adanya ketaatan secara mutlakterhadap ideologi tersebut.
- Ideologi bukan cita-cita yang selalu hidup dalam masyarakat, namun cita-cita dari sekelompok orang yang mendasari program pembaruan masyarakat.
- Penanaman ideologi dalam masyarakat akan dilakukan secara paksa.
- Ideologi ditempatkan sebagai suatu hal yang sakral dan ditempatkan sebagai penguat kekuasaan.
Ideologi terbuka
merupakan ideologi yang bersumber dari pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai yang
menjadi ide, gagasan, dan cita-cita yang terkandung didalamnya digali dari
budaya dan kepribadian bangsa. Ideologi ini dibangun bersama seluruh rakyat
dengan bersumberkan pada nilai-nilai budaya bangsa maka ideologi ini menjadi
milik bersama, bukan menjadi milik kelompok tertentu. Penerapannya pun tidak
perlu dipaksakan. Seiring dengan berkembangnya kehidupan bangsa dan kemajuan
zaman maka ideologi ini akan peka dan menyesuaikan terhadap perkembangan yang
ada. Adapun ciri-ciri penerapan ideologi terbuka antara lain sebagai
berikut:
- Ideologi terbuka biasanya hanya memuat pokok-pokok saja. untuk melaksanakannya diperlukan pemahaman dari setiap peristiwa sesuai dengan kondisi dan situasinya.
- Ideologi terbuka bersifat reformatif dalam arti mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi yang muncul.
- Keterbukaan dalam ideologi terbuka terbatas pada instrumennya (perundang-undangan dan aturan pelaksanaannya) bukan pada nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya.
Fungsi Ideologi
Bagi suatu bangsa atau negara, ideologi memiliki beberapa
fungsi, antara lain:
- Membentuk identitas dan mempersatukan suatu bangsa.
- Memberikan stabilitas arah dalam kehidupan berbangsa dan memberikan dinamika menuju tujuan masyarakat berbangsa.
- Mempersatukan bangsa dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata nilai yang lebih tinggi.
- Mengatasi konflik atau ketegangan-ketegangan yang muncul dalam masyarakat.
- Sarana untuk mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, dan pandangan hidup.
- Pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamanatkan, diikutsertakan kepada generasi berikutnya, serta diperjuangkan dan dipertahankan dengan kerelaan berkorban.
Ideologi
bangsa memiliki dimensi yaitu :
a.
Dimensi
Realitas berarti bahwa suatu ideologi berasal dari
nilai nilai nyata yang dikembangkan atau dipakai bersama sama oleh warga
masyarakat
b.
Dimensi
Idealitas berarti bahwa suatu ideologi
mengandung nilai nilai yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu masyarakat ,
yaitu nilai nilai luhur dalam segala aspek kehidupan yang ingin diwujudkan oleh
suatu masyarakat sebatas akal budi manusia
c.
Dimensi
Fleksibilitas berarti bahwa ideologi memiliki
sifat felksibel dan berkembang , artinya ideologi tersebut tidak tertutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar